December 27, 2011 — Android
vs Blackberry, mana yang lebih baik? Tulisan ini menjelaskan mengapa
Android lebih baik daripada Blackberry. Ada 7 faktor dan alasan mengapa
Android lebih baik dari Blackberry. 7 Alasan Android Lebih Baik daripada BlackBerry diposting oleh rismaka pada December 27, 2011. Berikut ulasan selengkapnya.
Tulisan berikut ini adalah penjelasan mengapa saya lebih memilih
menggunakan ponsel Android daripada Blackberry. Perlu diketahui, bahwa
saya tidak bermaksud menjatuhkan pangsa pasar BlackBerry. Semua yang
saya tulis murni pendapat subyektif berdasarkan pengalaman menggunakan
keduanya. Serta perbandingannya menggunakan perangkat Bold 9700 (OS 6)
untuk BlackBerry, serta Xperia Arc (OS 2.3.4 Gingerbread) untuk Android.
Untuk operatornya, saya menggunakan Indosat IM3 dan Simpati.
Alasan mengapa Android lebih baik dari Blackberry
Berikut ini perbandingan subyektif antara Blackberry dan Android atas
apa yang saya rasakan selama ini. Perlu dicatat, bahwa faktor yang
mempengaruhinya bisa datang dari luar (Layanan operator, Jarak server –
pengguna, serta pengetahuan si pengguna).
-
Pushmail serta layanan Messaging
Sekalipun layanan Pushmail Blackberry diklaim merupakan layanan pushmail terbaik yang menawarkan realtime messaging (kirim/terima pesan tepat waktu), namun fitur email di Android juga mampu melakukan hal yang sama (real time). Saya memang menggunakan Gmail untuk semua akun Email saya, dimana Gmail merupakan aplikasi default pada Android. Wajar saja bila ia dapat melakukan pushmail secara realtime seperti halnya Blackberry.
Adakalanya, setelah saya test, justru Gmail di Android lebih dulu menerima email masuk beberapa detik sebelum blackberry. Hal tersebut semakin membuktikan bahwa android dapat melakukan pushmail secara realtime seperti halnya blackberry.
-
Isi email yang terpotong
Salah satu kekurangan blackberry yang paling saya benci adalah, ia tidak bisa menerima email dengan attachment (lampiran) yang lebih besar dari 5 MB. Kalaupun ada email masuk, maka ia hanya menampilkan isi teks: Message truncated (pesan terpotong), tanpa ada keterangan lain.
Saya biasa menerima email dengan lampiran dokumen berukuran besar dengan keterangan di dalamnya. Kondisi demikian sungguh membuat saya tidak nyaman. Bagaimana mungkin saya harus membuka laptop hanya untuk membaca isi email tersebut, sementara saya sedang di jalan? Maka tak ayal lagi, kepercayaan saya kepada blackberry pun semakin berkurang gara-gara insiden tersebut.
Sementara untuk Android, saya tidak menemukan masalah isi email yang terpotong, sebesar apapun attachment yang menyertainya. Karena isi email langsung terkirim dari server Gmail ke ponsel. Sementara di Blackberry, isi email harus melalui server Blackberry terlebih dahulu dengan kapasitas dibatasi sebelum dikirim ke ponsel pengguna.
-
Kecepatan peramban (browser) yang lambat
Bagaimana mungkin orang dengan mobilitas tinggi seperti saya menggunakan peramban dengan kecepatan siput? Seperti itulah di benak saya saat mengakses beberapa situs menggunakan Blackberry, padahal saat itu saya mendapati jaringan 3G (HSDPA). Pada ponsel Android, saya tidak menjumpai masalah yang serupa. Bahkan pada jaringan 2G (EDGE) sekalipun, saya masih dapat berselancar dengan cepat.
Mungkin ada yang mengira saya menggunakan operator yang berbeda. Saya jelaskan, bahwa saya menggunakan operator yang sama (Indosat IM3 dan Simpati), jaringan yang sama (3G maupun 2G), dan waktu yang sama (Siang dan malam). Hasilnya, berselancar dengan Android jauh lebih nyaman dibandingkan blackberry.
-
Memory Blackberry yang cepat habis
Pada ponsel BlackBerry, memory internalnya sering berkurang dengan lamanya waktu pemakaian dan makin banyaknya pesan yang masuk (email, BBM, atau SMS). Akibatnya, saya harus sering-sering me-restart ulang ponsel, bahkan beberapa hari sekali melakukan hard reset (lepas batere).
Semakin banyak aplikasi yang dipasang pada Blackberry, maka intensitas restart semakin besar pula. Pertanyaannya, apakah saya harus menghapus aplikasi selain SMS, BBM dan Email untuk menggunakan blackberry secara nyaman? Nyaman di sini adalah tidak terlalu sering restart (minimal 3 hari sekali). Lantas bagaimana dengan kebutuhan online saya yang lain, haruskah saya mengorbankannya?
Pada ponsel android, hampir tidak pernah saya melakukan restart, kecuali pada saat sistem menginginkannya (update aplikasi tertentu). Dan juga, sebanyak apapun saya memasang aplikasi, maka memory tidak akan habis, karena saya menguasai penuh sistem andorid tersebut
-
SMS dan sering terhapus dengan sendirinya
Disebabkan aktifitas perpesanan yang tinggi, maka terkadang SMS di inbox ponsel Blackberry terhapus sendiri. Entahlah apa penyebabnya. Saya menebak, kapasitas perpesanan total yang kecil. Bila aktifitas email dan BBM anda besar, sementara kapasitas penyimpanan kecil, maka harus ada yang dikorbankan untuk menampung pesan yang lebih dulu masuk, yakni menghapus pesan yang lebih lama.
-
Aplikasi dukungan yang langka dan mahal
Ketika saya membutuhkan aplikasi tertentu, dan kemudian saya mencarinya di Blackberry App World, saya jarang mendapatkan yang saya butuhkan. Kalaupun ada, maka aplikasi tersebut berbayar.
Sudah wajar bila sang pengembang mematok harga untuk aplikasi yang ia kembangkan. Namun, di Android market, hampir setiap aplikasi yang saya butuhkan tersedia dengan gratis, ya meski harus bersabar dengan adanya banner iklan yang terkadang muncul di dalamnya. Namun tenang saja, banner iklan tersebut sudah bisa saya hilangkan, karena saya sudah menguasai penuh sistem operasinya.
Saya melihat Blackberry lebih berorientasi bisnis dengan lebih memperhatikan para developer aplikasi dibandingkan penggunanya. Hal tersebut terlihat dengan banyaknya aplikasi murahan, namun tetap dipatok harga. Sementara android lebih melihat pangsa pasar dengan dibukanya sumber kode aplikasi pendukungnya.
-
Layanan BIS yang mahal dan tidak optimal
Sewaktu masih menggunakan Blackberry, saya menggunakan layanan BIS (Blackberry Internet Service) Unlimited dengan harga/bulan saat itu Rp. 120,000 (Indosat IM3) dan Rp. 99,000 (Simpati). Apa yang saya dapatkan dengan harga sebesar itu? Ya, layanan internet yang diklaim “tanpa batas”, Push email 4 akun, chating, jejaring sosial (twitter, facebook, dll), dan BBM (BlackBerry Messenger).
Saya memang mendapatkan itu semua, namun… terbentur dengan kekecewaan-kekecewaan sebagai berikut:
- Kecepatan yang seperti siput
- Isi email yang terpotong
- Facebook dan twitter yang lambat dan tidak responsif
- Sambungan internet sering putus (disconnected) saat chating
- BBM sering pending
Terlepas dari segala kekurangan Blackberry di atas, saya mengakui ada
beberapa fitur unggulan dari Blackberry yang tidak dimiliki oleh ponsel
andorid yang saya miliki saat ini, yaitu:
- Papan ketik (keyboard) fisik yang cukup enak digunakan, memungkinkan saya mengetik jauh lebih cepat dibandingkan dengan papan ketik virtual yang ada di ponsel android milik saya.
- Enskripsi data yang cukup aman, karena harus melalui server Blackberry terlebih dahulu. Diakui oleh dunia IT, bahwa server Blackberry merupakan server dengan tingkat keamanan yang cukup baik.
- Adanya fitur BBM (Blackberry Messenger) yang tidak ada di ponsel selain Blackberry. Mau tak mau, ingin tak ingin, saya terpaksa menggunakan dan menikmati layanan ini, karena sebagian besar rekan kerja saya menggunakannya. Ironisnya, BBM seperti sebuah kewajiban bagi mereka. Mereka enggan memberikan informasi melalui media komunikasi lain, selain BBM. Jadi, bila saya ingin mendapat informasi, wajib menggunakan Blackberry :(
- Lebih hemat batere dibandingkan ponsel android.
Karena kelebihannya itulah, saya masih menggunakan Blackberry hingga
saat ini, meski menggunakan layanan BIS yang Lifestyle (hanya bisa BBM,
dan jejaring sosial). Akibatnya, saya membuang Rp. 2,000/hari hanya
untuk mendapat informasi dari teman kantor melalui BBM
0 komentar:
Post a Comment